15 Juli 2008

"GERBANG NASIB"

"Gerbang Nasib" adalah salah satu judul dari sekitar delapan puluhan novel yang ditulis Agatha Christie.
Novel ini ditulis pada tahun 1973.
Dengan tokoh utamanya Tommy dan Tuppence Beresford.
Sekilas mengenai Tommy dan Tuppence
Thomas Beresford (Tommy adalah nama panggilannya) dan Tuppence Cowley adalah sepasang suami istri yang sudah berteman sejak kecil.
Setelah keluar dari pekerjaannya, Tommy bersama Tuppence mendirikan "Young Adventurers Ltd."
Kasus mereka yang pertama adalah "Musuh Dalam Selimut" (1922).
Dalam "Pasangan Detektif", mereka telah menikah selama 6 tahun dan dalam suasana bosan dan butuh tantangan baru, mereka mengambil alih sebuah agen detektif yang hampir bangkrut 'Blunt's International Detective Agency' .
Sepuluh tahun kemudian di novel berikutnya diceritakan mereka telah memiliki 2 anak, Deborah dan Derek Beresford. Mereka juga mengadopsi seorang anak perempuan yang diberi nama Betty Beresford.
Pasangan ini telah berumur 70-an dalam "Gerbang Nasib". Saat dimana kebanyakan orang telah memasuki masa pensiun. Demikian juga dengan pasangan Beresford. Pasangan ini mengharapkan suasana tenang di masa tua mereka dan memutuskan untuk tinggal di daerah yang baru, jauh dari hiruk pikuk kota London. Tapi sayang, tidak begitu kenyataannya. Hidung mereka yang tajam mencium adanya jejak suatu kasus yang terjadi berpuluh tahun yang lalu. Yang menuntut mereka untuk melakukan penyelidikan lagi dan mengungkap kasus yang telah lama terkubur....
Ok....Tanpa berpanjang lebar lagi berikut ini adalah resume dan cuplikan dari novel tersebut. Selamat membaca....... Semoga Anda menikmatinya !!!


RESUME
" Gerbang Nasib "

"Apa yang menyebabkan kematiannya?"
"Ada orang yang membawa daun foxglove yang tercampur dengan daun bayam dari kebun. Dan mereka memakannya tanpa sengaja. Tapi itu tidak akan membuat orang mati."
"Ya," kata Tuan Robinson. " Tapi kalau ada yang memasukkan digitalin alkaloid keras dalam kopi yang akan diminum Mary Jordan, atau dalam koktailnya, maka orang akan menyalahkan daun foxglove itu, dan kejadian itu dianggap 'kecelakaan'. Tapi Alexander Parker atau-siapa nama anak itu?-dia terlalu tajam untuk dikelabui. Dia punya otak. Ada yang lain, Beresford? Kapan itu terjadi? Perang Dunia Pertama, Kedua, atau sebelumnya?"
"Sebelumnya. Menurut cerita burung, dia mata-mata Jerman."

Serentetan petunjuk yang berbahaya membawa kita ke misteri pembunuhan di masa lampau. Cerita menegangkan ini didukung oleh peristiwa-peristiwa yang menantang kelincahan berpikir .

CUPLIKAN ISI NOVEL

"Tapi ini bukan bukunya. Di halaman depan ada nama 'Alexander'. Alexander Parkinson, kalau nggak salah. Nama itu ditulis dengan tulisan kekanak-kanakan."

"....Huruf-huruf itu diambil dari tempat-tempat yang berlainan dari beberapa halaman. Kata-katanya sendiri tak berarti, tapi hurufnya yang penting...."

"Hm. Ini memang misteri bagiku," kata Tuppence, "Mary Jordan mati tidak wajar. Dia salah satu dari kami. Aku rasa aku tahu yang mana. Oh, Tommy. Ini benar-benar menggemaskan."

Nenek saya bilang gadis itu berambut emas dan amat indah. Dia seorang Jerman-salah seorang Frowline-frowline itu- yang mengasuh anak-anak kecil-seperti perawat...."

"....Ya-saya rasa daun foxglove itulah yang dibawa masuk dari kebun karena keliru....Daun itu mematikan-beracun. Dokter memang datang dan mencoba menolongnya. Tapi terlambat."

"Dan gadis itu selalu ke London tiap minggu? Tentunya dia dapat hari libur?" "Ya. Dia punya banyak teman di sana. Dia kan orang asing-kata Nenek, ada yang bilang dia itu mata-mata Jerman."

"....Gadis itu suka melukis.... Dia juga melukis salah seorang anak Parkinson. Nyonya Griffin masih menyimpan gambarnya. Anak laki-laki Parkinson itu menemukan sesuatu tentang dia. Maksud saya, anak yang dilukis itu. Dia anak baptis Nyonya Griffin." "Apa dia itu Alexander Parkinson?" "Ya, betul. Dia dikubur dekat gereja."

"Maksudmu, Alexander mati karena dia tahu sesuatu?" tanya Tommy. "Dia tahu tentang siapa yang membunuh Mary Jordan. Dia salah satu dari kami." Wajah Tuppence bersinar. "KAMI," katanya dengan penuh tekanan.

"....Mary Jordan adalah-bisa dikatakan seorang mata-mata. Tapi dia bukan mata-mata Jerman. Dia bukan mata-mata musuh...." "Dia salah seorang teman kita."

"Dia pasti bekerja untuk spionase Inggris, atau untuk dinas keamanan atau untuk entah apa namanya. Dan dia dikirim ke tempat ini untuk menyelidiki sesuatu....Maksudku, perwira Angkatan Darat atau Angkatan Laut itu. Orang yang menjual rahasia kapal selam itu. Ya, pasti di sini ada komplotan kecil agen Jerman...."

"....Tapi waktu melihat-lihat, saya jadi tertarik pada si Alexander Parkinson....Anak itu mati muda rupanya...." "Dia memang mati muda," kata Nyonya Griffin. "Ya. Semua kasihan melihat melihat kenyataan itu. Anak itu amat cerdas, dan mereka mengharapkan-ya, masa depan yang amat cerah untuknya. Dia tidak meninggal karena sakit, tapi karena makanan yang dimakannya waktu piknik...."

"Barang apa, Tuppence?" "Barang yang kita keluarkan dari Cambridge Lohengrin. Yang tersangkut di paku. Barangkali benda itu penting. Mereka melihat kita. Jadi kalau mereka mencoba membunuh kita-dan mencoba mengambil apa yang kita punya-benda itu pasti penting!"

Dari balik pintu kamar mandi Hannibal menggonggong galak, lalu dia meloncat ke arah pintu. Pintu itu terbuka dan dia meloncat keluar. Dia memandang cepat pada Tuan Crispin, lalu meloncat maju dan menggeram marah pada....

Bagaimana? Penasaran? Tertarik untuk membaca novelnya secara lengkap?
Untuk Anda yang menyukai alur cerita yang lambat, novel ini cocok untuk melengkapi koleksi bacaan Anda....
Tapi bagi Anda yang masih belum puas, tunggu saja resume saya selanjutnya.
Dijamin pasti lebih seru dan menegangkan !!!!

14 Juli 2008

NOVEL AGATHA CHRISTIE

Beberapa fakta mengenai Agatha Christie:

· Lahir di Torquay, Devon, Inggris pada tahun 1890.

· Dikenal di seluruh dunia sebagai The Queen of Crime, Ratu Penulis Cerita Kriminal.

· Mulai mengarang menjelang akhir Perang Dunia I.

· Dalam buku pertamanya, The Mysterious Affair at Styles (Misteri di Styles) ia menciptakan Hercule Poirot, detektif berkebangsaan Belgia yang bertubuh kecil, dengan kepada berbentuk telur, serta amat menyukai kerapian-tokoh detektif paling populer dalam fiksi setelah Sherlock Holmes.

· Poirot, Miss Marple, dan detektif-detektif lain ciptaannya telah muncul dalam film layar lebar maupun layar gelas - sandiwara radio, dan drama-drama panggung yang kisah-kisahnya diangkat dari novel-novelnya.

· Menikah ke-2 kalinya dengan Sir Max Mallowan, seorang Arkeolog terkemuka.

· Banyak membantu suaminya dalam berbagai ekspedisi ke Timur Tengah.

· Mendapat penghargaan tertinggi di Inggris, ketika ia dianugerahi gelar Dame of the British Empire pada tahun 1971.

· Postern of Fate (Gerbang Nasib) adalah buku yang terakhir ditulisnya sebelum ia meninggal pada 12 Januari 1976.

· Pada tahun 1975 terbit juga dua buku lainnya yang sudah dipersiapkan sejak tahun 1940-an : Curtain: Poirot`s Last Case (Tirai), kasus pembunuhan terakhir dan terbesar yang dibongkar oleh Poirot dan Sleeping Murder (Pembunuhan Terpendam), buku terakhir yang menampilkan Miss Marple.

Dari sekian banyak tokoh detektif di dalam novelnya, seperti: Hercule Poirot, Miss Marple, Pyne Parker, Tuppence dan Thomas Beresford, dll., tokohnya yang paling terkenal adalah Hercule Poirot.

Seorang tokoh yang terkesan sombong ( dari kata-katanya yang memuji kepintaran dirinya ) serta fanatik terhadap simetri dan kerapian.

Mudah dikenali banyak orang karena penampilannya yang khas ( berkumis tebal ) dan berbicara dengan aksen asing yang kental.

Sangat mengandalkan kekuatan analisa/ pikiran ( yang sering disebutnya dengan sel-sel abu-abu) dalam memecahkan kasusnya.

“ Alergi “ untuk mencari informasi dengan mengendus ke sana ke mari.

Informasi akan diperolehnya dari percakapan yang santai serta dari rumor yang beredar.

Dia akan menganalisa terutama dari sisi psikologis seperti: motif terjadinya kejahatan dan siapa yang paling diuntungkan dengan terjadinya kasus itu.

Uniknya dalam hampir semua novel Agatha Christie, semua tokoh memiliki motif dan mendapatkan keuntungan dari kasus tersebut ( pembunuhan ).

Tetapi bukan Hercule Poirot namanya kalau tidak bisa memecahkan sebuah kasus.
Dengan duduk diam dan berpikir, dia akan merangkai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi serta informasi-informasi yang telah diketahuinya.

Pada akhirnya, dia akan membongkar kebohongan yang telah diucapkan dan membuka tabir si pembunuh dengan runut dan sistematis.

Hoolaaa, kekuatan sisel abu-abu
Dalam novel Agatha Christie banyak berisi percakapan-percakapan dari para tokohnya, termasuk si pembunuh. Pembaca disuguhi dengan fakta-fakta yang benar serta fakta-fakta penyesat di semua bagian novelnya.
Pembaca dipancing untuk menebak-nebak, siapa sang pembunuh ( komplotan pembunuhnya, karena ada juga dalam novelnya yang pembunuhnya lebih dari 1).
Di akhir cerita, biasanya si pembunuh adalah orang yang sama sekali tidak diduga oleh pembaca, seperti dalam salah satu novelnya, yang menjadi pelaku adalah seseorang yang di bagian novel sebelumnya telah meninggal.

Jadi..., segera koleksi novel Agatha Christie dan ikut berburu memecahkan misteri.....